Agus Gumiwang Kartasasmita menjawab terkait subsidi mobil listrik yang dikritik Anies Baswedan beberapa waktu lalu. Agus meminta supaya kebijakan itu dilihat secara komprehensif. Sebelumnya, Anies Baswedan menilai kebijakan subsidi mobil listrik bukan langkah yang tepat.
Subsidi mobil listrik hanya bisa menambah volume kendaraan di jalanan. Agus menegaskan, kebijakan subsidi dimaksudkan untuk mendorong penggunaan mobil listrik di masyarakat.
Terutama juga mengurangi emisi karbon dari kendaraan yang digunakan. “Jadi jika melihat perkembangan industri EV (kendaraan listrik), jangan dilihat dari satu faktor saja, namun harus dilihat dari keseluruhan faktornya,” ujarnya ketika dijumpai di Kementerian Perindustrian.
Agus menjelaskan, kebijakan terkait mobil listrik mencakup sektor hulu hingga hilir. Artinya, ada ekosistem yang akan terkena dampak dari kebijakan subsidi mobil listrik ini. “Sebab kita juga membangun ekosistem dan manfaat serta tujuan yang saya sampaikan tadi tidak dapat dilihat dari satu faktor saja,” ujarnya.
Ia menegaskan, penggunaan mobil listrik juga akan mendukung upaya pemerintah menurunkan pancaran karbon menjadi nol emisi karbon pada 2060 mendatang. Ia juga menjelaskan, baik upaya penurunan emisi karbon, penguatan ekosistem kendaraan listrik, atau subsidi mobil listrik merupakan satu kesatuan. bagian yang tidak terpisahkan. Karena semuanya mempunyai koneksi yang jelas.
“Sekarang ini bagian yang tidak terpisahkan dari upaya kita untuk itu “ katanya. Agus menjelaskan, dari sisi pengembangan industri kendaraan listrik, hal ini akan membawa keuntungan. Salah satunya membuka lapangan pekerjaan bagi sejumlah kalangan. Selain itu juga mendukung upaya industry hilir nikel sebagai bahan baku baterai mobil listrik.
Sebelum itu Anies Baswedan mengkritisi subsidi mobil listrik yang dinilai hanya menambah volume kendaraan di jalanan. Dia mengarahkan implementasi bus sebagai angkutan umum. Jika dibandingkan, bus mampu mengurangi jumlah kendaraan pribadi di jalanan.
Ia menginginkan kendaraan umum menggunakan listrik yang semakin marak di perkotaan. “Saat angkutan umum dikeluarkan maka kendaraan umum berbasis listrik, maka kita dalam satu langkah dua hal diselesaikan.
Salah satunya ialah beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum maka bebas emisi. Makanya arah ke depan merupakan listrik. berbasis angkutan umum,” jelasnya dalam deklarasi di Tennis Indoor Senayan.